Ah sudah lama sekali. Ini seriusan euy, geus lila pisan sejak 23 September 2017 silam hingga tulisan ini dibuat pada 28 September 2020, saya, @bmzakky tidak login ke blog ini. Sampai-sampai, akun Google pun enggan memberi verifikasi cepat buat saya untuk login ke sini.
Ada jarak
1100 hari (iya, seribu seratus hari) sejak tanggal 23 September 2017 tersebut
dan sohib ane yang juga pengelola blog ini, yaitu mas-mas Kribo, Sandy Sonay, sudah menuliskan empat tulisan di tahun 2020. Saya merasa berhutang &
bersalah euy sejujurnya. Saya berulang kali bilang ke Sonay kalau kemampuan
tulis menulis saya tambah buruk saja hingga saat ini.
Jika boleh flashback
sedikit, periode 2016-2017 saat itu saya masih cukup getol menulis long-form
karena tuntutan pekerjaan. Bung Sonay pun demikian. Seiring waktu, saya sempat
masih menulis 2018-2019 tapi memang hanya mentok di hard news dan mengeditnya.
Keinginan menulis long-form sirna dan blog ini jadi sarang laba-laba dan beberapa
bagian sudah dimakan rinyuh kayaknya.
Ah iya,
diantara 2018-19 pun cs Sonay juga sibuk mempersiapkan pernikahannya. Haduh
aing tinggaleun lagi aja nih. Tapi gapapa, ceuk pepatah mah hidup bukan perihal
dulu-duluan atau balap-balapan. Tsah~
***
Di tengah
pandemi COVID-19 yang semakin tak terkendali, saya akhir pekan lalu harus
melakukan perjalanan singkat ke Cilegon untuk menyelesaikan beberapa urusan.
Bersama kawan yang berangkat dari Serang, saya pergi ke tempat tujuan.
Singkat
cerita, urusan tersebut selesai dan kami kembali di sore harinya ke tempat
kami. Salah satu kawan saya meminta kabel AUX di mobil untuk dikoneksikan ke
sound yang terpasang di mobil. Ternyata dia menyetel beberapa lagu cover nostalgia
lawas dari ponsel pintarnya termasuk
beberapa dari OST (Osriginal Soundtrack) anime/kartun tahun 90an.
Lantunan
lagu demi lagu bergulir sampai akhirnya ada satu lagu yang ia tanyakan kepada
saya. Sebagai sesama generasi 90an, dia mengaku familiar dengan lagu tersebut
namun ia lupa serial anime apa yang mempunyai soundtrack seperti ini…
Setiap saat bayang slalu hadir menerpa
walau pikiranku slalu
dipenuhi kebohongan
Namun semua membuatku sangat suka
Karna semua beban berat tak kurasakan
Rasa itu selalu ada dalam hatiku
Membuat gelora membara
di setiap langkahku
Genggam erat semangat di setiap nafasku
Oh kini semuanya tlah mulai berubah
Kebahagiaan bukan kebohongan
Kan kubuktikan semuanya padamu
Bahwa diriku tlah banyak berubah
Karna dirimu...
Kepercayaan kunci kemenangan
Kan kutuliskan di dalam ingatan
Kau berikan sinar kekuatan
Hingga ku tegar...
Setiap saat bayang slalu hadir menerpa
walau pikiranku slalu
dipenuhi kebohongan
Namun semua membuatku sangat suka
Karna semua beban berat tak kurasakan
Rasa itu selalu ada dalam hatiku
Membuat gelora membara
di setiap langkahku
Genggam erat semangat di setiap nafasku
Oh kini semuanya tlah mulai berubah
Kebahagiaan bukan kebohongan
Kan kubuktikan semuanya padamu
Bahwa diriku tlah banyak berubah
Karna dirimu...
Kepercayaan kunci kemenangan
Kan kutuliskan di dalam ingatan
Kau berikan sinar kekuatan
Hingga ku tegar...
Saya spontan ngahuleung sambil sing a long karena memang lirik dan nadanya tak asing bagi saya. Saya coba membongkar banyak selipan di memeori saya dan tetap saja kesulitan mengingatnya. Saya menyerah. Saya membiarkan mbah Google yang lebih sakti dari ingatan saya untuk mencari lirik lagu seperti ini. Kawan saya malah berseloroh bahwa ini adalah OST dari Kurochan.
Mbah Google
bekerja dengan baik dan boooom…
Ternyata
ini lagu dari Aoki Densetsu Shoot atau biasa yang disapa SHOOT di masanya.
Salah satu serial kartun/anime bertema sepakbola yang diadaptasi dari
komik/manga yang berjudul sama. Manga nya diterbitkan tahun 1990 karangan
Tsukasa Ooshima dan baru didaptasi jadi serial anime pada tahun 1993 silam. Di
Indonesia, jika saya tak salah ingat, serial kartun ini mengudara di TV lokal
pada awal 2000an. Mohon koreksinya, ya.
Serial Shoot,
bagi saya pribadi, memang samar-samar. Saya pernah menontonnya namun memang tak
semelekat seperti serial Kapten Tsubasa yang melegenda. Saya bahkan jika
ditanya menceritakan inti dari serial Shoot ini, saya harus jujur bahwa saya
lupa dan harus menontonnya ulang. Mungkin kapan-kapan jika Sonay masih ingat,
ia bisa bercerita lebih banyak lagi tentang serial ini.
Tapi tentu
saja ingatan saya tentang jalan ceritanya itu bukan masalah besar. Karena
memang saya sangat menikmati lagu tersebut. Sangat menyenangkan rasanya bisa
mengembalikan memori yang terkubur setelah sekian lama. Mungkin hampir dua dekade lantunan nada dan
lirik ini terpendam di dimensi lain kepala saya.
Saya
menelusuri beberapa sumber dan menemukan bahwa judul aslinya adalah “Sunao
de Itai” yang dinyanyikan oleh WENDY. Aransemen dan range vokal yang klasik
ala 90an sangat kental di versi aslinya yang berbahasa Jepang. Tapi bagi kami
generasi 90an, tentu yang kami dengar adalah versi gubahan yang sudah berbahasa
Indonesia.
Lagu-lagu
serial kartun/anime 90an yang sudah digubah ke Bahasa Indonesia memang selalu
jadi memori nostalgia selamanya. Setelah menemukan lagu ini, saya juga mencoba
menelusuri beberapa OST serial jadul lain yang sudah di bahasa Indonesia-kan.
Sekali lagi, cukup membahagiakan bisa mengngat hal-hal seperti ini. Saya
seperti menemukan harta karun di tengah silang sengkarut masalah hidup dan
kondisi sekitar yang sedang dalam masa pandemi ini.
Akhirul
kalam, untuk mencoba comeback menulis kali ini cukup segini aja dulu lah yak.
Semoga bisa konsisten lagi menulis satu tulisan per bulannya apapun tentang sepakbola. Lumayan lah segini mah udah sampe 800an kata
meski kebantu sama lirik lagunya, hahahahahah.
Adios
permios sampai jumpa di tulisan berikutnya dari @bmzakky. Nuhun mang Sonay atas
inspirasinya!